Negara merupakan kota kecil yang hampir selalu tergenang air karena
letaknya memang berada di tepi Sungai Negara (cabang dari Sungai
Barito). Sungai ini memiliki kecenderungan seringkali meluap. Karena
itu, rumah penduduk di tempat ini umumnya adalah rumah yang dibangun di
atas tiang-tiang yang tinggi. Pada saat musim hujan, hampir seluruh
bagian kota tertutup air, kecuali jalanan yang sengaja dibuat tinggi.
Namun ketika curah hujan mencapai pada puncaknya, permukaan jalanan pun
akan tertutup sehingga Nagara seolah berubah menjadi kota air.
Menurut catatan sejarah, Negara yang terletak tidak jauh dari Kandangan,
merupakan ibukota dari kerajaan pertama di Kalimantan Selatan bernama
Negara Dipa sebelum dipindahkan oleh Pangeran Samudera ke Bandar Asih
yang sekarang ini dikenal sebagai kota Banjarmasin. Negara juga menjadi
pusat kerajinan senjata tajam seperti pedang, keris dan golok. Para
pengrajin di tempat ini mampu menghasilkan berbagai jenis senjata tajam
seperti Mandau dengan bentuk yang indah dilengkapi dengan sarungnya.
Mandau adalah pedang tradisional Suku Dayak yang dibuat di Desa Habirau
dan Tumbukan Banyu. Pembuatannya emnggunakan peralatan sederhana dan
diselesaikan oleh sekelompok pengrajin. Mandau hanya dibuat sebagai
hiasan saja. Tapi ada juga Mandau yang dibuat oleh ahli pedang yang
dipercayai memiliki kekuatan magis, yang diisi melalui upacara ritual.
Pembuatan gerabah terletak di Desa Bayanan tidak jauh dari Pasar Negara.
Pengunjung dapat menyaksikan pembuatan peratalan yang sederhana,
ataupun juga dapat berpartisipasi untuk mencoba membuat peralatan
tersebut. Pengrajin biasanya membuat bermacam-macam bentuk tembikar.
Yang paling dikenal adalah Dapur Negara atau Anglo.
Kerbau kalang menjadi daya tarik wisata tersendiri di provinsi ini.
Kerbau ternak masyarakat ini sehari-hari makan di rawa dan pintar
berenang. Objek wisata ini dapat ditemui di sebuah danau kecil di Desa
Pandak Daun. Kawasan ini juga merupakan tempat pemancingan tradisional.
Lahannya terbuka, dan memiliki tempat yang sunyi, dan dapat
membangkitkan berbagai inspirasi. Untuk mencapai tempat tersebut, dapat
menggunakan Klotok, yang membutuhkan waktu sekitar 20 menit.
Waktu yang tepat untuk berwisata kesana adalah sekitar jam 6 petang.
Satu hal yang menarik dari keistimewaan ternak Kerbau Rawa Kalang ini,
kandangnya di bangun diatas tumpukan batang-batang yang tersusun
menyilang mencapai ketinggian sekitar 2-3 meter. Dari sana, pengunjung
dapat menikmati pemandangan matahari terbenam, sambil menikmati
kerbau-kerbau pulang menuju kandangnya.
Sungai Negara menjadi tempat lomba perahu tradisional yang
diselenggarakan setiap hari kemerdekaan Republik Indonesia, yang diikuti
oleh berbagai masyarakat lokal ataupun dari mancanegara. Peserta lomba
ini tergabi menjadi 8 orang dalam setiap regunya, termasuk pendayung dan
seorang juru kemudi.
Menikmati wisata di Kandangan akan memiliki nuansa khas tersendiri yang
pastinya tidak dapat kita temui pada tempat-tempat wisata lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar